Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah penyakit degeneratif yang artinya semakin tua kita semakin besar kemungkinan kita untuk terkena tekanan Darah Tinggi. Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer. Kemenkes RI telah merilis data Riskesdas 2018, yang menyebutkan estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI, dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes ” …hipertensi merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke,”
Cegah Hipertensi dengan kendalikan Faktor Risiko
Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih , obesitas, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan dan stres. Data Riskesdas 2018 pada penduduk usia 15 tahun keatas didapatkan data faktor risiko seperti proporsi masyarakat yang kurang makan sayur dan buah sebesar 95,5%, proporsi kurang aktifitas fisik 35,5%, proporsi merokok 29,3%, proporsi obesitas sentral 31% dan proporsi obesitas umum 21,8%. Data tersebut diatas menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan data RISKESDAS tahun 2013.
Spirulina membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi resiko Hipertensi
Spirulina merupakan alga Cyanobacterium mikroskopis dan mempunyai filamen (alga biru-hijau) yang digunakan sebagai makanan bagi manusia karena kaya akan sumber protein dan vitamin, terutama vitamin B12, mineral, β karoten, γ linolenic acid (GLA), dan phycocyanin. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa spirulina mempunyai aktivitas biologis seperti mencegah replikasi virus, mencegah anemia, mencegah penyakit akibat perlemakan hati, menurunkan kadar glukosa darah, profil lipid, serta menurunkan tekanan darah. (Grover K, Effect Of Supplementation Of Spirulina On Blood Glucose, 2008). Phycocyanin pada Spirulina memiliki kemampuan untuk mengikat radikal bebas yang menjadi penyebab terjadinya Stress Oxidatif. Stress oksidatif dan inflamasi merupakan faktor penyebab pada kasus penyakit kardiovaskular, arterosklerosis, hipertropi kardiak, gagal jantungan hipertensi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Myta Sakti et. all – 2015, menunjukkan bahwa setelah intervensi suplementasi Spirulina selama 4 Minggu terjadi penurunan tekanan darah yang signifikan antara kelompok yang mengkonsumsi spirulina dan yang tidak diberi spirulina. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Guan Y juga menemukan bahwa kandungan kalsium yang tinggi dan natrium rendah pada spirulina memberikan efek yang positif pada tekanan darah. (Deng R, Chow TJ, 2010)

